Saturday, March 31, 2012

awam

jadi inget satu pick up line dari komik slam dunk nya takehiko inoue. di komik itu hanamichi bilang; "hal-hal yang biasa terjadi di dunia basket ga akan kasih pengaruh buat gue. karena gue orang awam."

ya jadi orang tolol emang enak. di sini bukan enak secara harfiah, tolol! 
  • orang tolol ga perlu takut sama hal-hal yang udah biasa orang pinter alami; orang tolol hanya 'just do'
  • orang tolol ga perlu perhitungan eksak buat rencanain ini-itu. mereka mengandalkan insting. pokoknya 'just do'
  • orang tolol ga mikir ke depan. mereka mikir saat itu juga, beraksi saat itu juga dan tentunya aksi mereka bakal ada reaksi ke depannya. entah itu baik ato buruk. tapi paling ga mereka tau bakal end up baik ato buruk. daripada nunggu ga jelas sambil cebok?
tapi sayangnya gue udah terlanjur setengah pinter. banyak ba-bi-bu dan ini-itunya ketika ingin beraksi. perencanaan yang dihambat oleh imajinasi sendiri itu fatal! mimpi dihambat mimpi lainnya; going nowhere. oh tuhan kembalikan masa tolol gue seperti jaman dahulu yang membuat gue ibaratnya sebuah film 'full action package' di mana aktornya tinggal jedar jeder ngeluarin pistol. mau aktornya idup ato mati kek, bodo amat. daripada cebok?

Tiagra vs Ultegra

gue memosisikan diri gue sebagai sebuah Tiagra. di mana keadaan gue sebenernya ga jelek-jelek amat untuk ikut berkompetisi. tapi entah kompetisi apa dulu. mungkin kalo hanya sekedar sprint individual yg cuma buat memuaskan hasrat sendiri sih lebih dari cukup. lain ceritanya kalau di kompetisi tadi banyak lawan-lawan yang mengangkat Ultegra sebagai technical sponsornya. kenapa Ultegra? selama masih jenjang perkuliahan gue belom pernah bertemu dengan level sekaliber Dura Ace (kecuali dosen; ga masuk itungan juga). mereka yang awalnya hanya 2300 tadi itu tumbuh dan berkembang menjadi Ultegra. dan gue masih stuck di Tiagra.

ya kamu itu Ultegra di grupset road bikenya Shimano sedangkan gue masih nyaman di tingkat Tiagra. itu yang membuat gue berpikir dua tiga kali untuk terus maju dapetin kamu.

call me a bicycle freak; tapi ini cara saya untuk menganalogikan cerita sehingga lebih mudah dicerna (untuk saya sendiri).

Saturday, March 17, 2012

adkk+astrid


found this old photo di laptop punya ibu yang dulu sering dipake buat nyuri2 internet! he he

Friday, March 16, 2012

run run run!

fun fun fun and run run run! 

safety gear: t-shirt + jeans+ converse sneakers.

catetan:

terima kasih ya allah ternyata bermain road bike selama hampir 4 bulan dengan segala tanjakan dan turunannya memberikan efek yang lumayan signifikan dalam masalah stamina. 5 run itu best achievement sekali dalam bermain downhill, khususnya untuk gue yang di tengah trek cikole aja udah ngos-ngosan kaya abis bangun mesjid.

hal ini sepertinya ilham untuk tidak memakukan hati pada seorang wanita terlebih dahulu dan mulai menabung untuk membangun sepeda yang proper dan ganteng untuk melahap trek seperti cikole ini. (ngerti lah korelasinya dimana)

Friday, March 09, 2012

Teenage

Entah kenapa gue selalu punya pemikiran kalau teman-teman sma akan menjadi sahabat baik sampai tua nanti. Masa-masa sma adalah masa di mana persahabatan menjadi sesuatu yang sangat sakral dan menjunjung loyalitas yg tinggi  untuk dilakukan. Here's the brief;

Ketika lo sd lo masih seumur jagung untuk mengenal sekeliling lo. Yaah walopun ada segelintir teman-teman sd yg lo masih kenal sampai saat ini, but most of them have gone wildly right? Memori-memori masa sd juga menguap ke udara karena daya ingat kita yang masih berkembang (ngasal sih).

Oke lanjut ke smp. Apa yang ga spesial di masa smp? Mereka labil, labil sekali termasuk gue di dalamnya. Ibaratnya gini you're not teen enough to be welcomed in teenage life. Remaja tanggung mental sd dengan kaki mulai berbulu lebat berbalut seragam putih-biru kalo gue boleh bilang.  Mungkin terdengar subyektif sih dan memang yg gue alami kehidupan di smp terlalu terkotak-kotak. Kotak-kotak yang terlalu kecil dan selalu bersinggungan dengan kotak-kotak lainnya. Walopun  gue punya sahabat baik dr kotak-kotak kecil tadi, they're not special. Huhu maaf ya.

Kita skip masa sma, sma punya deskripsi tersendiri yang spesial. Lanjut ke kuliah. Kuliah? Hemmm penuh dengan orang-orang individualistis. They could be your best friends but  they could gone in a second. Mereka lebih cocok untuk urusan profesional dalam lain arti urusan kerjaan. Perbincangan dalam kuliah juga have gone too far, berat-berat brooh terlalu visioner. Ga cocok untuk gue yang suka omongan enteng-enteng tanpa harus memekerjakan 100% kedua otak gue. Intinya sih ya, siap-siap aja untuk 'kehilangan' teman-teman kuliah. Don't trust them too deep unless you do the same way.

High school life? Yes we were teen! You started to know your best pals and so did with your worst enemy. You hated the same thing dan itu akan menjadi endless convo sampai kapan pun. Keterikatan antar satu sama lain semakin erat karena memang sma menjadi masa transisi yang menjembatani dr sekolah ke kuliah. Hubungannya apa? You did lots of crazy stuff than the junior high karena ini masa-masa terakhir lo sekolah. Di sma lo ga berpikir untuk hari esok, mulai dapat kebebasan dari orang tua, dan waktu berputar lebih lama karena lo punya kewajiban untuk menunaikan tugas mengakhiri sebagai remaja yang lo jalanin tanpa beban. Kehidupan di sma ga terkotak-kotak yang ada hanya kotak-kotak besar yang siap membentuk sebuah kubus besar.

Gue baru sadar banyak tulisan gue yg topiknya mengenai kehidupan di sekolah menengah atas. Apakah gue terjebak romansa lampau dengan bumbu-bumbu pahit di dalamnya? Apa gue merasa best moment gue memang di sma dan best moment itu belum muncul lagi ke permukaan? Idk gue hanya senang menulis secara subyektif.

Tulisan ini spesial untuk ADKK (Aries, Dika, Kenneth, Keke) dan Kelapa08 SMAN 14 Jakarta! Good day lads!